Asaku berujung patah arang ternyata..
Insan yang menjadi asaku.. hanya membawa kelabu
Aku yang dipenuhi lara
Bisa-bisanya terpikir ia sebagai pancaronaku
Dengan kata maaf yang terlontar dari mulutnya
Aku hanya diam dan terpikir timbulnya aksama
Tak kusangka kalimat \"Aku memaafkanmu\" Sirna begitu saja
Kala melihat kesalahan yang terulang, aku seperti di hantam dera olehnya
\"Maaf\" Katanya lagi
\"Bahkan seandainya angin meminta maaf pun ranting itu masih tetap patah\"
Kini derai mata menjadi saksi
Kala aksamamu menjadi jauh