Cyifanazia

CANDRAMAWA

Asaku berujung patah arang ternyata..

Insan yang menjadi asaku.. hanya membawa kelabu

Aku yang dipenuhi lara

Bisa-bisanya terpikir ia sebagai pancaronaku

 

Dengan kata maaf yang terlontar dari mulutnya

Aku hanya diam dan terpikir timbulnya aksama

Tak kusangka kalimat \"Aku memaafkanmu\" Sirna begitu saja

Kala melihat kesalahan yang terulang, aku seperti di hantam dera olehnya

 

\"Maaf\" Katanya lagi

\"Bahkan seandainya angin meminta maaf pun ranting itu masih tetap patah\"

Kini derai mata menjadi saksi

Kala aksamamu menjadi jauh