ADAGIO HARMONI

hartanto



  1. ADAGIO HARMONI

 

Kabut pagi ini,

membawa kabar Tentang pranatamangsa

yang tak mampu ku eja

ketika air mata petani tua

mengalir deras di muara cintanya

Sebab, sungai yang mengalir

di sawah dalam diri

telah berubah jadi gedung

yang gagah dan pongah.

Seorang nenek menjelaskan padaku

Bagaimana membaca musim

dengan bahasa jiwa, tanpa aksara

meski berpasrah tentang sungai

yang tak lagi mengairi sawah kasihnya

ia tetap melawan dengan diam

namun, teriak lantang

lewat pori-pori kulit dan

garis-garis keriput di wajahnya

 

Dari dalam dangau,

Kanak-kanak belajar memahami

Bahasa angin tentang arah hama

Yang hadir bersama gulma jiwa

dan selaksa mikroba atau

bakteri pengurai, pembawa kabar

kesuburan dimusim kemarau

tapi siapa, petani tua yang berhuma

di belantara,  arah tenggara

ia belajar dari flora fauna

Menggali misteri hidup,

senyawa antara udara dan sari bumi.

yang tersimpan di garis lintang

dan garis bujur peta kehidupan kita

 

 

Denpasar, 2023

  • Author: hartanto (Offline Offline)
  • Published: February 6th, 2025 20:39
  • Comment from author about the poem: PLEASE ENJOY MY POEMS. PLEASE COMMENT. thanks
  • Category: Surrealist
  • Views: 8
Get a free collection of Classic Poetry ↓

Receive the ebook in seconds 50 poems from 50 different authors




To be able to comment and rate this poem, you must be registered. Register here or if you are already registered, login here.