Saya lihat
Jiwa yang bersedih dan berduka
Dengan suara kecil dan yang keras
Ia bergerak ke sana kemari
Maratap terus sampai tidak ada suara
Mata setengah tertutup terlihat pucat
Ia membuka dan menutup
Satu-satunya yang dilihat; orang yang kesakitan
Semua tubuh menjadi dingin
Tulang gemetar
Semua datang dengan kebahagiaan
Tapi kebahagiaan berubah menjadi kesedihan
Baik yang kuat maupun yang lemah
jatuh dalam penyesalan jiwa ...
Bangsa berduka ...
Bangsa menangisi jiwa-jiwa yang jatuh
Cerita sedih ditulis di dinding emas
Kanjuruhan telah memakan; apa yang busuk
- Author: Osei Zion (Pseudonym) ( Offline)
- Published: October 2nd, 2022 12:43
- Comment from author about the poem: on the 01 October, 2022, souls were lost in Indonesia following a stampede at football match at the Kanjuruhan Stadium. Sad and sorrowful souls that were involved are mourned. The world will miss them.
- Category: Unclassified
- Views: 33
To be able to comment and rate this poem, you must be registered. Register here or if you are already registered, login here.